Dalam hidup ini kita tidak dapat melakukan hal yang besar, kita hanya dapat melakukan banyak hal kecil dengan cinta yang besar.

In this life we cannot do great things. We can only do small things with great love.

~ Mother Teresa

8 Keajaiban Alam NTT






KUPANG, KOMPAS.com — Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki delapan keajaiban alam dan merupakan modal dasar di sektor pariwisata untuk menjadi lokomotif pembangunan ekonomi masyarakat. "Delapan keajaiban alam tersebut adalah Pulau Flores yang memiliki lima tempat keajaiban dunia dan Samana Santa, Pulau Sumba dengan Nihiwatu Beach, Alor dengan Alor Dive, dan Nemberalla Beach di Kabupaten Rote Ndao," kata Sekretaris Tim Asistensi Gubernur NTT, Edu Hena, di Kupang, Senin (21/5/2012).
Menurut Edu, tim asistensi telah melakukan berbagai diskusi dan saat ini sedang merampungkan Master Plan Pariwisata NTT yang telah dipresentasikan. "Draft master plan ini, kami menemukan ada delapan wonders yang dimiliki NTT dan bisa menjadi lokomotif ekonomi," katanya.
Kedelapan keajaiban alam itu adalah Pulau Komodo, tempat reptil komodo berdiam di sana dan telah ditetapkan sebagai Taman Nasional Komodo (TNK); Pink Beach di Pulau Padar, kawasan Pulau Komodo; dan Taman 17 Pulau Riung. Di Taman 17 Pulau Riung ini memiliki nuansa pasir dan air laut yang jernih, taman lautnya dan perbukitan yang menciptakan suasana yang berbeda dengan daerah lain di Tanah Air.
Keajaiban alam lain di Pulau Flores adalah danau tiga warna di kawasan Gunung Kelimutu, yang menjadi pusat perhatian pariwisata dunia. Selanjutnya Taman Laut Maumere yang begitu indah dan dikurung oleh teluk yang sangat nyaman bagi kehidupan di dalamnya.
Sedangkan tiga keajaiban alam lainnya yakni Nihiwatu Beach di Pulau Sumba dengan pantai terbaik dan terindah (termasuk 10 besar di Asia), memberikan kesan yang sangat elegan dan eksklusif karena lokasi dan gelombang lautnya dapat dimanfaatkan bagi para peselancar. Keajaiban alam ini memberikan kesan individualistis yang kuat dan menjanjikan kepada setiap wisatawan untuk kembali lagi, katanya.
Berikutnya, Pulau Alor memiliki kekhususan, yaitu indahnya alam bawah lautnya, lebih dari puluhan titik selam sehingga disejajarkan dengan alam bawah laut Kepulauan Karabia. Lokasi ini dilindungi oleh Pulau Timor sehingga menjadi tempat terbaik dunia untuk menyelam setelah Karabia.
"Terakhir, Nemberalla Beach. Keajaiban alam yang ada di Pulau Rote ini masuk dalam international calender of event untuk berselancar (surfing) sehingga menempatkannya sebagai posisi kedua setelah Hawaii, walaupun masih sangat minim dalam tersedianya fasilitas dan infrastruktur," papar Edu Hena.
Selain memiliki delapan keajaiban alam, NTT juga memiliki potensi pariwisata budaya dan tradisi lainnya yang tidak kalah menarik dengan daerah lain di Indonesia, bahkan dunia.
Edu Hena berharap, dengan adanya Master Plan Pariwisata NTT nantinya mampu mendorong pembangunan pariwisata dan menjadi lokomotif ekonomi daerah.

Nasi hainam Appolo



KOMPAS.com - Dimulai sejak tahun 1970, Apollo membuka rumah makan pertamanya di Jalan Gajah Mada, Glodok, dan kemudian berkembang ke daerah Jayakarta di tahun 1984, Green Garden (1990), Muara Karang (1994), Sunter (1995), Kelapa Gading (1997), Grogol Permai (2000), Gading Permai (2009) dan Serpong (2011). Sudah banyak kan cabang-cabangnya, tapi mereka berusaha untuk menjaga keaslian rasa masakannya yang merupakan resep turun temurun.
Di Jakarta, Nasi Hainam Ayam Apollo memang sangatlah terkenal. Tidak diragukan lagi rasanya. Begitu pula dengan rasa yang disajikan di resto terbaru mereka yang ada di area Center Stage, Mal Taman Anggrek. Awalnya saya ragu, apakah ini Apollo yang sama dengan yang di Kelapa Gading atau bukan, ternyata sama. He-he... senang sekali  rasanya sekarang bisa menyantap nasi hainam ayam favorit tanpa harus  jauh-jauh ke Green Garden, apalagi ke Kelapa Gading. Bahkan tempatnya yang di Center Stage ini sangatlah nyaman. Warna merah tetap mendominasi ruang makannya.
Sebagai pembuka, saya memesan bakso goreng. Rasa bakso goreng di Apollo benar-benar enak lho, garing, gurih dan lezat sekali.
Nah Nasi Ayam atau Nasi Hainam Ayam nya disini jagoannya. Bisa dipilih mau daging dada atau paha. Nasi Hainamnya benar-benar harum dan gurih, pas banget untuk disantap dengan lauk ayam rebusnya. Kuah ayam rebusnya juga benar-benar enak, perpaduan kecap asin dan minyak wijennya sangat pas sekali. Yummyy... Menu yang simple tapi aromanya harum dan rasanya pun lezat.
Menu andalan lainnya di Apollo adalah nasi tim ayam. Ayamnya sangat royal sekali, banyak banget lho. Rasanya memang agak sedikit manis. Enak banget disantap dengan kuah kaldunya.
Apollo memang hanya menawarkan beberapa menu saja, karena memang mereka spesialisasi di nasi ayam atau chicken rice. Menu lainnya hanya ada seperti nasi tim ayam, bakmi ayam, bubur dan sayur. Sederhana tapi kelezatan rasanya sudah tidak diragukan lagi. Chicken rice yang legendaris... (Ita)

Penggabungan zona waktu


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat dan Promosi Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI), Edib Muslim, mengatakan penyatuan zona waktu di Indonesia bukan hal yang baru.
Bahkan saat ini, kata dia, sebagian masyarakat sudah terbiasa hidup dengan zona waktu GMT+9 atau setara dengan waktu Indonesia tengah (WITA).
"Indonesia bukan hal yang baru. Kakek kita mengalami satu zona waktu, mana (ada) kita protes sama Jepang. Tahun 1942-1945 kita ngikutin GMT+9," sebut Edib, di Jakarta, Jumat (25/5/2012).
Ia menjelaskan secara historis Indonesia sudah mengalami penyatuan zona waktu. Itu terjadi pada zaman penjajahan Jepang yakni sekitar tahun 1942-1945.
Pada masa sekarang pun, kata Edib, sebagian masyarakat sudah hidup dengan patokan waktu WITA itu.
Ia lantas mencontohkan masyarakat yang beraktivitas di Stasiun Bogor, Jawa Barat. Masyarakat di stasiun tersebut sudah mulai melakukan aktivitas sejak pagi buta.
"Banyak masyarakat kita yang hidup sudah GMT+9. Kalau kita ke Stasiun Bogor jam 04.30, ketemu saudara-saudara kita hidup jam 04.00 pagi. Itu GMT+9," sambung dia.
Ia mengatakan, bila ada sejumlah pihak yang keberatan saat ini mungkin karena belum paham betul seperti apa manfaat penyatuan zona waktu. Menurut Edib, hampir tidak ada kerugian dari rencana pemerintah ini.
Lantas, karena memperhitungkan masa sosialisasi yang diminta Bank Indonesia selama 90 hari, KP3EI pun melakukan simulasi bahwa penyatuan zona waktu paling cepat bisa dilakukan pada tanggal 28 Oktober 2012 mendatang.
Hal ini mundur dari jadwal sebelumnya tanggal 17 Agustus 2012 dengan alasan bertepatan dengan Lebaran.
"Kalau misalnya BI minta 90 hari sosialisasi, kita hitung itu paling cepat tanggal itu," pungkas Edib.